Selamat datang pagi... J
Pagi yang sama dan masih sama.sedikit mendung dan berkabut.
Masih sama seperti hari kemarinkah???tentu...ini masih akan selalu
sama dengan hari2 berikutnya dan berikutnya lagi.karena aku masih saja takut
untuk melangkahkan kaki diantara padang berduri tanpa pegangan seseorang yang
benar2 pilihan hati.aku yang tak pernah bisa tersenyum tulus seperti waktu
itu.aku tak tau apa yang terjadi padaku.karena aku memang tak pernah bisa
memahami diriku sendiri.Tuhan...Aku masih dan masih mencari kebahagiaan yang
maih Kau sembunyikan.aku merindukan saat dimana aku bisa tersenyum
lepas,merasakan betapa indahnya kehidupan yang Kau karuniakan untukku.tapi apa
yang terjadi padaku saat ini?aku bukan yang dulu lagi,bukan seseorang yang
periang dengan senyum khas di wajahku.dan menyambut senang ketika datang
pagi.tapi kali ini...aku hanyalah seorang pecundang yang takut akan kehidupanku
sendiri,tapi tak kan pernah menyalahkan Tuhan yang telah memberiku
kehidupan.yang terjadi selama ini adalah aku masih saja terbelenggu masa lalu
yang menyeretku ke dalam suatu hal yang berputar2.aku masih saja memanggil
memory2 yang seharunya tak ku panggil karena dengan demikian aku melakukan hal
yang kosong. mengingatkanku pada sudut gelap kehidupanku.aku seperti pak tua
yang masih memikul pikulannya sedang ia sudah berada diatas tungganyannya.
Sampai saat in aku masih tak percaya.orang2 yang ku sayangi kini
harus menjadi orang yang paling menggores luka di hidupku.menoreh luka membekas
yang hanya dijadikan pajangan bagi setiap orang yang mungkin
mengetahuinya.merampas setiap keuntungan bagi yang tamak dan menyingkirkan
secara perlahan setiap kebahagiaan yang awalnya Tuhan titipkan untukku.dimulai
dari ayahku,teman,saudara.bahkan mr.xexe J. Setiap pagi
buta ku tadahkan tangan pada-Nya agar lekas ku diberi jawaban kenapa Tuhan
memberiku sebuah kehancuran yang menjadikanku seperti mayat berjalan sedang dia
tak tau arah tujuan.
Aku sudah cukup paham arti sebuah keikhlasan yang Tuhan ajarkan,aku
hanya tinggal berusaha dan menunggu.tapi akan membingungkan bagi seorang
pengecut sepertiku.aku inginkan kebahagiaan yang dulu pernah ada
dihidupku,sedangkan aku takut memulainya.tak ada uluran tangan dari siapapun
untuk hal ini.aku melangkah sendirian diantara badai kehidupan.setiap kali ada
hati tuk disumbangkan,kerap ada pamrih diharapkan.manusiawikah
kalian?kebahagiaan bagi mereka yang tag sanggup merasakan perihnya
kehidupanku.yang hanya sanggup melihat ataupun menonton kisah kehidupan
seseorang layaknya selebritas di layar kaca.banggakah?setiap aib permasalahan
tersaji hangat bagi setiap orang yang hanya bisa ber empati tanpa tindakan
manusiawi.tapi aku bukan selebritas,bukan juga dari kawanan orang2 berkelas
yang sanggup meng-orangkan dan menjadikan lipatan uang kertas betrengger diatas
tanda tangan bermatrai.hhh
Menyedihkan ketika hidup hanya dipandang sebelah mata oleh sebagian
orang yang pada dasarnya tak tau apa2 tentang sisi hidupku.diam.adalah caraku
menyikapinya,bukan malah melawannya.ada sudut kegembiraan dalam hati yang
paling dasardiantara kehancuran ini.setidaknya aku pernah merasakan apa itu
bahagia.walaupun itu hanya sementara,karena aku tau,kehidupanpun tak kan
selamanya.kadang kala aku takut akan datangnya pagi.karena setiap aku bangun
pagi,aku memulai hal yang sama,ketakutan yang sama menghadapi dunia yang begitu
kejam ini,terlahir manusia2 tak berkemanusiaan yang tak segan siap untuk
meremukkan masa depan setiap orang.aku selalu bertanya,akankah setiap bangun
pagi aku akan terus seperti ini?akankah aku selalu dikejar bayanganku sendiri
yang selalu menyertaiku kemanapun aku pergi?sempat terfikir kenapa Tuhan begitu
kejam padaku sampai aku harus mengalami hal yang membuatku seperti ini.tapi tidak lagi,karena
dengan demikian aku tak percaya pada kebaikan Tuhan.bukakah Tuhan memiliki
alasan setiap kebahagiaan ataupun duka yang diberikan-Nya?agar aku kelak
menjadi sosok manusia yang kuat.right J.Mungkin itu
hanya bisikan setan yang membuatku bimbang akan kebaikan Tuhan.terang
saja,setan selalu mencari celah disetiap keraguan bagi diriku sehingga
menyeretku ke dalam jurang yang lebih dalam lagi,menjadikanku sosok yang akan
lebih jauh dari Tuhanku.
Bagaimana caraku menyudahi emosi hati ini,kegalauan ini.jika saja
akau mau memulai suatu langkah kecil mungkin semua bisa berubah menjadi lebih
baik.tapi kapan keberanian itu akan muncul untuk memulai? Suatu saat mungkin
akan ku temui jawabannya J
Repost
(Magelang,05.21 – 05/01/13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar